Pernah gak sih si kecil rewel terus tapi bukan karena mau susu, bukan karena sedang sakit batuk atau pilek, ataupun popok yang penuh? Kalau iya, bisa jadi pertanda kolik tuh. Sudah tahu belum, kolik itu apa?
Banyak loh ibu yang tidak menyadari kondisi si kecil kolik, karena bayi menangis merupakan hal yang wajar. Terutama bayi lahir atau belum berusia 1 tahun, di mana kondisi ini memang hanya bisa menggunakan bahasa tangisan. Saya pun mengalami ketika bayi saya menangis tidak berhenti, sementara tidak sedang sakit, tidak sedang lapar, dan juga tidak dalam kondisi popoknya basah.
Sehingga ketika disusui, digendong, diganti popoknya, masih terus menangis, membuat saya sebagai ibu kena imbasnya. Bayi rewel, sulit tidur, menguras tenaga ibu dan jadilah kondisi ini membuat ASI seret, dan emosi tidak stabil. Makanya perlu sekali memahami tentang kolik pada si kecil.
Penyebab dan Gejala Kolik pada si kecil
Sebenarnya kolik pada bayi adalah suatu kondisi yang wajar dan tidak dianggap sebagai masalah kesehatan, terutama jika terjadi pada bayi baru lahir. Kondisi ini biasanya ditandai dengan tangisan selama berjam-jam dan sulit dikendalikan. Kolik sendiri terjadi karena bayi belum bisa mengekspresikan apa yang sedang dirasakannya. Namun akan jadi berbahaya jika sering terjadi dalam jangka waktu panjang.
Karena bayi dengan kolik yang tidak didiagnosa dan diterapi ternyata memiliki dampak jangka panjang, misalnya berisiko lebih tinggi terkena ADHD atau kesulitan berkonsentrasi, nyeri pada perut, dermatitis atopik, alergi, rhinitis, maupun asma. Hal ini yang disebut dalam dunia kesehatan sebagai gut brain axis, secara sederhana diartikan ada hubungan dua arah antara saluran pencernaan (gut) dengan otak manusia (brain). Kolik juga merupakan gangguan interaksi otak dengan saluran cerna (Gut-Brain Axis).
Penyebab kolik banyak banget ternyata, diantaranya sistem pencernaan si kecil yang belum sempurna, refluks gastrointestinal (GERD) dan peningkatan peristaltik usus, rasa nyeri akibat terganggunya sistem saraf enterik si kecil, si kecil alergi susu sapi (intoleransi laktosa) Intoleransi laktosa, dan juga jarang bersendawa.
Selain penyebab-penyebab tersebut, kolik juga bisa dipicu oleh ketidakseimbangan mikrobiota di dalam saluran cerna, bakteri baik dan bakteri buruk tidak seimbang pada pencernaan si kecil. Dalam kondisi dimana terjadi ketidak-seimbangan antara bakteri jahat dan bakteri baik atau yang dikenal dengan istilah dysbiosis, ini menjadi penyebab utama kolik pada bayi.
Kolik sendiri dapat dikatakan jika ada ciri-ciri seperti tangisan si kecil yang terjadi seperti berteriak, si kecil menangis tanpa alasan yang jelas seperti menangis setelah menyusu atau popok dalam kondisi bersih, si kecil tidak mengalami demam namun tetap gelisah, wajah si kecil kemerahan, tangan mengepal dan kaki tertarik ke atas, dan tangisan yang mereda setelah si kecil kentut.
Mengatasi Kolik dengan Interlac
Nah, kalau si kecil memiliki ciri-ciri seperti di atas, baiknya kita coba berikan Interlac Probiotic sebagai pencegahan ke risiko jangka panjangnya. Interlac Probiotic mengandung Lactobacillus reuteri DSM 17938, satu-satunya probiotik yang memiliki uji klinis sebagai terapi dan pencegahan kolik.
Apa aja sih yang sudah dianalisis dari Interlac Probiotic?
Berikut hasil studinya, Interlac dapat menurunkan waktu menangis pada si kecil hingga 74% setelah satu minggu pemakaian bahkan hasilnya sudah nampak dari mulai hari pertama pemakaian, tingkat keberhasilan penurunan durasi menangis si kecil yang diterapi dengan Interlac itu 95%, Interlac dapat meningkatkan kualitas hidup orangtua seiring dengan berkurangnya kolik pada si kecil, kenapa?
Karena kita gak perlu begadang, dan stress lagi yang disebabkan si kecil gak rewel. Interlac juga dapat membantu mengASIhi lebih lama, karena ketika si kecil kolik dan ibu stress, akan membuat ASI seret seperti yang aku alami. Ketika kolik diterapi, maka ASI akan lancar lagi seiring dengan berkurangnya stress pada Ibu, jadi Ibu bisa lebih lama mengASIhi si kecil.
Buat aku sendiri, memang Interlac sangat membantu menghilangkan stress karena menghadapi anakku yang menangis tanpa tahu permasalahannya apa, asli dulu aku gak paham tentang kolik. Anakku pun jadi bisa tidur nyenyak tanpa rewel kesakitan di area perutnya, dan suami jadi tidak begadang. ASIku pun sekarang jadi lancar, sehingga kebutuhan ASI si kecil terpenuhi dengan baik.
Oya, anakku sekarang selain masih ASI, tengan berada di fase MPASI, salah makan sedikit bikin sembelit. Nah, probiotik bagus banget buat masalah sembelit pada si kecil, makanya sedia Interlac buatku adalah pilihan terbaik sih. Beberapa dokter yang pernah kutemui juga menyarankan pemberian probiotik saat MPASI sekarang ini dirasa baik agar terhindar dari sembelit.
Interlac ini bisa digunakan dari newborn juga balita karena tidak ada rasa alias plain. Oh ya, cara pemberiannya yaitu dengan 5 tetes tiap harinya. Satu botol Interlac bisa digunakan kurang lebih 25 hari jika rutin dikonsumsi.
Pentingnya 1000 hari pertama kehidupan si kecil
Tahukah Moms, 1000 hari pertama kehidupan si kecil menentukan 70% kesehatan masa depan anak dan 80% pertumbuhan otak si kecil. Terdapat tiga faktor penting semasa 1000 hari pertamanya ini, diantaranya nutrisi, genetik, dan mikrobiota usus yang saling berkaitan. Balik lagi, bakteri pada pencernaan si kecil haruslah seimbang sehingga pemberian probiotik adalah hal tepat untuk si kecil.
Karena itu Interlac mendukung terbentuknya generasi emas, dimana Golden period of intervention itu dimulai dari 1000 hari pertama kehidupan yang menentukan kesehatan dan perkembangan otak anak di masa mendatang. Makanya tidak hanya nutrisi yang diperhatikan tapi juga suplementasi bakteri baiknya memiliki peranan yang gak kalah pentingnya ya.
Jangan lupa, jika ingin membeli produk Interlac, Interlac dapat dibeli secara offline di baby shop, modern supermarket (guardian, watsons, boots, dll), dan Apotek terpercaya. Secara online di Interbat Official Store Shopee, Tokopedia, dll.